PERNIKAHAN ini sering mengalami pertengkaran yang cukup
serius, selalu muncul salah paham dan sulit berdialog dengan tenang dan
baik-baik. Dua-duanya mau menjadi dominan atau lebih berkuasa di tengah rumah
tangga mereka. Dalam mendidik anak-anak, keduanya mengalami kesulitan karena
sibuk dengan bertengkar yang tidak selesai. Hokki menjadi tidak baik, karena
banyak gagal dari yang diharapkan untuk berhasil, sering tak jarang ditemui
mengalami penderitaan dan kekurangan uang, jika masih memaksakan kehendak sudah
dapat dipastikan susah.
Suami (Kayu) dan Istri (Api)
PERNIKAHAN ini cukup hangat dan rukun, selama api tidak
terlalu berlebihan sehingga bisa membakar kayu sampai habis. Tindakan suami
biasanya tidak terlalu keras di tengah keluarganya, dan istri api selalu
menghormati suami kayu. Tetapi apabila kayu muncul dengan perbuatan keras dan
kasar, maka api bisa menyala lebih besar dan membuat suami menjadi abu. Maka
keseimbangan keduanya mesti dijaga dengan baik, baru bisa meraih keberuntungan
dan kebahagiaan. Pasangan ini dianggap sebagai pasangan yang cocok, karena kayu
harus bersungguh-sungguh mengendalikan rumah tangganya dengan baik, jika tidak
menabung dan lali maka bisa sangat menderita karena api bisa menyala dan
membakar kayu menjadi abu. Hokki keduanya cukup baik, selama tidak ada pihak
ketiga, banyak yang usia perkawinannya sampai tua. Tetapi jika ada yang ingin
bermain dengan api, maka akan ada yang terbakar.
Suami (Kayu) dan Istri (Tanah)
KEBERADAAN istri bagi suami adalah sangat penting, jika
istri tidak hadir dalam kehidupannya maka suami bisa merasakan penderitaan dan
mengalami banyak kesulitan. Tidak heran apabila suami (kayu) juga agak
“takut-takut” terhadap istri yang lebih dominan di dalam keluarga mereka.
Ibarat pohon kayu bisa sepuasnya menghisap air yang terkandung di dalam tanah,
tanpa protes dari tanah, tetapi satu kali saja pohon kayu membuat tanah jadi
marah, maka kayu yang akan menjadi menderita, bukan saja batin dan perasaan
yang menderita, hokki pun bisa hancur.
SERINGKALI terjadi, kayu memanfaatkan tanah dan lebih egois dibandingkan istri unsur tanah, lebih memanjakan diri sendiri dan selalu menghendaki istri unsur tanah bekerja untuk semua kepentingan diri suami kayu. Sedangkan istri unsur tanah, tidak mengeluh, selama untuk kepentingan dan kebahagiaan rumah tangganya, pekerjaan berat pun akan dilaksanakannya. Dengan sikap demikian, rumah tangganya bisa berada dalam kententraman dan kebahagiaan. Hanya di beberapa keluarga, suami kayu dan istri tanah sulit memperoleh cucu, biasanya anak-anak mereka berat jodoh. Yang bisa meminimalisasikan pengaruh buruk adalah pasangan suami istri sendiri, agar anak-anak bisa terhindar dari nasib buruk.
Suami (Kayu) dan Istri (Logam)
PERPADUAN jodoh yang cukup harmonis dan menyenangkan, karena
bisa tercipta banyak keberuntungan, dan saling mengisi kekurangan
masing-masing. Jika diisi dengan ketulusan hati di masing-masing pihak maka
mereka akan mendapatkan kebahagiaan rumah tangga. Apabila kehidupan sehari-hari
diisi dengan amal kebajikan, maka akan banyak membantu mereka membuka pintu
kebahagiaan bagi keduanya. Menanamkan rasa saling percaya di antara suami istri
memang menjadi sangat penting sekali agar tidak menimbulkan salah paham dan
pertengkaran yang seharusnya tidak perlu. Lazimnya pasangan seperti ini
memiliki anak tiga orang. Setelah anak-anak dewasa, cukup bahagia dan tidak ada
rintangan yang terlalu berarti yang bisa mengganggu kebahagiaan pasangan ini.
Hokki mereka sangat baik, kian hari harta kian banyak, karena keduanya rajin
menabung dan pandai berhemat. Istri emas memiliki potensi menyimpan uang dan
dipergunakan sewaktu diperlukan.
Suami (Kayu) dan Istri (Air)
PERPADUAN ini seperti kayu sudah pasti butuh air. Di sini,
suami kerja keras dan istri air senang mengurus rumah tangga dengan baik, semua
berlangsung dengan baik. Kehidupan pasangan ini rukun dan mesra, suami kayu
harus memiliki sifat dan pendirian yang mantap, tidak boleh terbuai oleh
kelembutan istri sehingga selalu ragu-ragu dalam mengambil suatu keputusan,
seperti sepotong kayu yang mengambang di permukaan air. Kehidupan pasangan ini
umumnya cukup bahagia dan cukup kaya. Biasanya mereka memiliki anak berjumlah
ganjil, mungkin 3 atau 5 anak. Hokki mereka baik, uang dan harta semakin hari
semakin baik, pekerjaan mereka juga semakin baik, sehingga memberi harap yang
cerah untuk masa depan keluarga ini, semakin memperbesar amal kebajikan akan
membuat peruntungan mereka semakin baik dan menyenangkan.
Suami (Api) dan Istri (Kayu)
MEMANG tidak mudah untuk selalu mengimbangi nyalanya api
agar stabil dan tidak terlalu kecil (tertiup angin juga bisa mati), juga jangan
terlalu besar (akan terjadi bencana). Jodoh suami api dan istri kayu dibatasi
hanya oleh pembatas yang tipis sekali, sehingga jika jarak pembatas tersebut
rubuh, hubungan mereka juga menjadi berantakan. Rumah tangga ini harus memiliki
tenggang rasa dan saling mengalah di samping memiliki perhatian kepada teman
hidupnya, bisa membuat mereka rukun dan
mesra. Akan tetapi dengan jodoh dan peruntungan pasangan suami istri ini berada
di perbatasan, sulit untuk berharap yang lebih lagi jika memang sekarang sudah
bisa hidup tanpa disergap berbagai masalah rumit dan ruwet diselesaikan. Jika
mereka bisa saling mempercayai dan kerjasama baik dalam segala hal, maka
keluarga mereka akan bahagia. Anak sedikitnya dua orang, namun kebanyakan ada 3
anak. Hokki mereka baik, hubungan jodoh mereka jika dijaga baik makan akan
hokki terus baik, sebaliknya jika hubungan jodoh retak, maka hokki pun akan
menjadi kurang baik.
Suami (Api) dan Istri (Api)
JODOH seperti ini akan selalu seperti dikelilingi api panas, asap dan debu sehingga sulit bernafas. Mereka berdua saling bersaing seperti api yang berkobar-kobar, dan rumah tangga ini selalu penuh dengan pertengkaran dan salah paham, ucapan dan tindakan yang kasar serta brutal. Selama pasangan tidak dapat menahan diri, maka rumah tangga mereka setiap hari seperti terbakar api, hati panas, pikiran pun penuh dengan hal-hal yang tak baik. Karena sama unsur api, maka tidak ada satu pun yang mau mengalah, sama-sama kepala batu dan sama-sama penaik darah. Pertengakaran selalu mewarnai rumah tangga mereka, maka penderitaan tetap bermunculan, masalah ruwet dan rumit. Apabila tidak ada perbuatan amal bajik maka hokki mereka semakin buruk, hati yang panas dan amarah yang meluap-luap. Memang akan memperoleh keturunan seperti beberapa anak perempuan dan seorang anak lelaki, namun anak lelaki ini sulit sekali dididik dan hidupnya bisa menjadi urakan dan liar.
Suami (Api) dan Istri (Tanah)
JIKA api tersimpan di dalam tanah, gunung tidak meletus memuntahkan laharnya, menunjukkan bahwa pasangan suami istri ini bekerjasama dengan baik, saling menunjang dan saling memberikan dorongan moril, agar keduanya bisa maju di bidangnya masing-masing. Tentu saja kasih sayang akan merupakan kunci kebaikan rumah tangga tersebut, membuat mereka hidup rukun dan bahagia, semangat hidup tidak terganggu, sehingga bisa hidup dengan usia panjang bagaikan pohon Siang yang tumbuh berbaris di tepi jalan. Jangan ditanya perihal harta dan kekayaan, telah dimiliki mereka dalam jumlah yang tak akan habis walaupun sudah memasuki usia tua. Anak-anak mereka, semua berdampingan untuk berusaha keras membahagiakan orang tua mereka. Mereka bekerja sama untuk menciptakan suasana yang riang gembira di rumah ayah dan ibu mereka. Setiap minggu mereka berkumpul tertawa bersama petuah dan nasihat yang diberikan dari orangtua diterima dengan baik, karena mereka yakin itulah kata-kata yang paling benar untuk mereka dengar dari yang mereka cintai. Hokki pasangan ini berkembang semakin baik dengan bertambahnya usia mereka. Jodoh semakin terbina kuat, peruntungan pun semakin baik.
Suami (Api) dan Istri (Logam)
JODOH yang semula terikat dengan simpul benang perkawinan
secara baik bisa menjadi rusak hanya disebabkan perilaku yang kasar dan ucapan
yang seenak lidah bergoyang. Jika Api membakar, maka warna emas pun akan
berubah. Justru jika terjadi perubahan pada istri dengan unsur emas yang semula
sangat memperhatikan kepentingan suaminya, lalu jadi tidak acuh dan dingin,
umumnya disebabkan oleh perilaku dan ulah suami unsur api. Itu yang seringkali
terjadi dan karenanya suami unsur api ini harus bisa mawas diri dengan
baik-baiknya.
DALAM banyak kasus pada pasangan suami istri api dengan emas ini, justru istri emas yang lebih berhasil dalam segala hal dibandingkan dengan suaminya unsur api. Selama tidak disakiti dan perasaannya tidak dilukai, di mana bisa menyababkan terjadinya perubahan pandangan manis menjadi sangat pahit, tentu suami akan bahagia dan hidup senang dimanja oleh istri emas. Namun, jika suami api berusaha untuk menyudutkan istrinya dengan berbagai hal, apalagi bicara dan bertindak kasar, maka berubahlah cara berpikir istri emas. Saat itu, jika suami api menyadari kekeliruannya, semuanya sudah terlambat, karena terlanjur perasaan istrinya yang hambar dan dingin, tidak acuh lagi padanya.
Suami (Api) dan Istri (Air)
JODOH yang saling bertentangan, karena kita tahu, air jelas
bertentangan dengan api, ini tidak bisa disatupadukan, karena hanyalah saling
memanfaatkan belaka untuk kepentingan masing-masing pihak. Tidak mengherankan
jika suami api tidak akan pernah rukun dengan istri air. Jika memang unsur air
lebih dominan atau lebih banyak, maka unsur api selalu merasa ketakutan setiap
saat bisa dipadamkan oleh air.
JIKA memang terjadi pernikahan antara suami api dengan istri air, maka rumah tangga tersebut tidak akan pernah tenang dan tentram, tidak pernah rukun dan membina rumah tangga mereka denga baik, sebab mereka selalu terjebak oleh berbagai salah paham maupun pertengkaran demi pertengkaran. Banyak yang baru menikah belum terlalu lama, sudah tidak tahan dengan keadaan mereka, memutuskan untuk berpisah dan menempuh jalan masing-masing, perceraian jalan penyelamat mereka. Tetapi jika rumah tangga mereka dipertahankan, maka pasangan ini hidup dengan penderitaan.
UMUMNYA istri lebih dominan dan suami lebih takut sama istrinya. Akan tetapi, harus hati-hati dalam melewati hari demi hari dengan kondisi keluarga seperti itu, sebab jika muncul kasus yang membuat amarah naik ke kepala dan membakar hati nurani, akan membuat pasangan suami istri ini tidak memperhatikan dan merawat dua orang anaknya dengan baiki, bahkan selalu terjadi dua orang anak itu tidak bisa hidup sampai remaja. Hokki mereka buruk, karena jodoh yang buruk, dipastikan membuat peruntungan pasangan suami istri yang rumah tangganya berantakan, niscaya hokki menjadi buruk sekali.
Suami (Tanah) dan Istri (Kayu)
JODOH yang tidak wajar, karena tanah berada di atas dan kayu berada di bawah, karena kayu akan menjadi lapuk dan pada akhirnya menjadi hancur jika dikubur terus dalam timbunan tanah. Semuanya memang tidak wajar dan sangat menentang hukum alam yang ada, sehingga jika pria unsur tanah menikah dengan wanita unsur kayu, rumah tangga mereka tidak seimbang, tidak wajar dan selalu muncul berbagai kesulitan.
PERSOALAN kecil yang seharusnya tidak
merupakan problema yang berarti, bisa memancing mereka menjadi salah paham dan
terlibat dalam pertengkaran yang sangat serius. Tidak pernah mereka berhasil
menanamkan sikap saling percaya dan juga untuk bisa duduk berhadapan guna
berdialog dengan baik. Selalu juga mereka seperti kucing dengan anjing yang
saling menyalak.
DENGAN keadaan rumah tangga seperti itu, yang berarti jodoh mereka berpengaruh buruk, maka Hokki mereka pun menjadi tersendat-sendat penuh dengan berbagai permasalahan dan kegagalan. Memang memiliki beberapa orang anak, akan tetapi suami maupun istri malas untuk mendidik anak mereka dengan baik, menyebabkan setelah dewasa anak-anak tersebut kurang disiplin dalam hidupnya, juga kepandaian mereka sangat terbatas sekali.
HOKKI yang sesungguhnya bisa diraih lebih menyenangkan, jadi berantakan hanya disebabkan tata cara kehidupan rumah tangga mereka yang berantakan. Orang-orang yang ingin berhubungan dengan mereka pun jadi berpikir dua kali untuk menjadi mitra kerja atau pun bersama-sama melaksanakan suatu kegiatan, berarti ini mengurangi berbagai kesempatan untuk memperoleh sukses dalam skala yang lebih besar.
Suami (Tanah) dan Istri (Api)
JODOH dengan kondisi ini memperlihatakan kondisi yang tidak serasi, karena tanah berada di atas api, jika memang unsur tanah lebih besar, niscaya akan menyebabkan api padam tertimbun tanah. Demikian pula dengan jodoh pasangan suami istri tanah-api, pengaruhnya kurang menyenankan. Perkawinan mereka bisa macet di tengah jalan, bisa pula terpuruk dan bubar oleh suatu perceraian.
TETAPI untuk kasus yang satu ini,
justru pihak istri yang selalu merasa dirugikan, di mana suami selalu ingin
menang sendiri dan besar kepala, acapkali menjengkelkan istrinya. Selama istri
masih bisa menahan kejengkelan hatinya, maka rumah tangga itu masih bisa
berjalan tertatih-tatih, akan tetapi jika memang suami tanah sudah bertindak
melampaui batas dan melukai perasaan istrinya, maka perceraian menjadi bagian
mereka.
YANG sangat utama adalah menjaga sebaik-baiknya sikap saling percaya dan saling menghormati, juga berusaha untuk memperbesar perbuatan amal kebajikan, sehingga rumah tangga mereka masih bisa diharapkan tidak berantakan. Yang tidak kalah pentingnya, jangan sekali-kali serakah terhadap uang, dan dunia karena itu bisa lenyap jika tidak membawanya dengan baik.
DENGAN sikap penuh kasih sayang dan saling hormat di antara suami istri, maka anak-anak mereka akan terdidik dengan baik dan kelak setelah dewasa anak-anak ini bisa merawat kedua orangtuanya dengan cara baik. Hokki pasangan suami istri ini cukup baik, namun sayangnya jodohnya memiliki pancaran yang sangat lemah, sehingga hokki bisa menjadi lemah.
Suami (Tanah) dan Istri (Tanah)
JODOH yang cukup harmonis dan serasi, karena jika sebidang tanah ditimbun dengan tanah lagi, berarti tanah tersebut akan semakin tebal dan juga kalau mendapat perawatan yang baik, dipupuk dengan benar, niscaya tanah tersebut akan subur. Sama halnya seperti para petani memperlakukan tanah mereka, di samping diolah dan diberi pupuk sebelum masa tanam, mereka juga berusaha untuk mempersiapkan tanahnya serius sekali, sungguh-sungguh sudah siap untuk ditanami.
DEMIKIANLAH jika sebuah rumah tangga selalu disiram oleh kasih
sayang, saling percaya, dan dipupuk dengan sikap dan bahagia, sepanjang suami
istri bisa menikmati hidup yang tentram dan nyaman.
MEMPEROLEH sesuatu memang harus diperjuangkan dengan kesungguhan hati, sehingga bisa meraih hasilnya dengan baik. Demikian juga dalam perkawinan, dibutuhkan sikap yang sabar, bahkan tidak terlalu memaksakan kehendak sendiri, bisa menerima pendapat orang lain, merupakan cara yang sangat baik memperoleh pernikahan bahagia. Rumah tangga yang rukun dan harmonias juga akan membuat segala macam wabah penyakit takut untuk mendekati, penghuni rumah dari keluarga yang hidup bahagia dan rukun, niscaya memiliki kesehatan yang prima. Dalam keluarga ini akan terdapat tiga orang anak, membawa rezeki unruk sekeluarga, mengingatkann dan memperbesar amal kebajika, membuat hidup semakin berarti dan menyenangkan. Hokki cukup besar, jodoh cocok dan rukun, membuat rezeki membengkak menjadi lebih besar.
Suami (Tanah) dan Istri (Logam)
JODOH yang harmonis memang memberikan banyak keberuntungan
dan kebahagiaan. Seperti diketahui, emas berada dalam kandungan tanah. Begitu
tanah digali, maka akan tampak pancaran sinar berkilau dari emas. Sudah
disadari setiap orang harta dan rezeki yang lancer akan menjadi jaminan dalam
kehidupan di dunia ini, yang akan saling menunjang satu dengan yang lainnya.
DEMIKIAN pula pasangan suami istri ini, mereka dapat bekerja sama dengan baik, selalu bisa saling menghargai dan menghormati teman hidup mereka, untuk bersama-sama meraih berbagai sukses. Banyak keberhasilan pekerjaan mereka dalam skala besar yang bisa dirampungkan, sehingga memperoleh keuntungan yang sangat memadai.
TENTU saja, sikap arif bijaksana diperlukan, terlebih lagi di saat hokki sedang bermekaran dan makmur. Sikap arif untuk meningkatkan amal kebajikan tanpa paksaan, merupakan kunci keberhasilan untuk mempertahankan sukses karir/bisnis, juga kebahagiaan rumah tangga mereka. Dengan hati yang tulus membantu orang-orang yang sedang dalam kesulitan, sehingga diri sendiri pn tertolong dari ancaman berbagai kesulitan.
PALING tidak 5 orang anak akan mendampingi suami istri ini, mereka kelak tumbuh sebagai remaja yang bahagia dan menjadi dewasa dalam lingkungan yang membuat mereka pun menjadi orang-orang yang berarti baik dan sikap yang bijaksana. Jika memang mereka berpikir tentang suatu kehidupan yang berhasil dan kaya raya, itu memang bukan khayalan belaka. Sebab akan bisa mereka buktikan, sukses gemilang menjadi milik mereka.
HOKKI pasangan ini lancar dan menyenangkan, karena jodoh yang terpengaruh dengan
baik, memberikan peruntungan yang sangat baik.
Suami (Tanah) dan Istri (Air)
JODOH yang menyebabkan istri air harus lebih banyak mengalah kepada suami tanah. Mengapa begitu? Karena huruf tanah di atas air, maka tanah dipergunakan untuk membendung air. Jika diartikan, istri air akan selalu menuruti apa saja kehendak suami unsur tanah. Jika tanah dibentuk seperti kolam bulat, air pun akan menempati kolam bentuk bulat itu. Jika tanah dibentuk empat persedi, maka air pun akan menempati kolam bentuk empat persegi.
INILAH yang disebut istri selalu menuruti
semua kehendak dan keinginan suaminya. Umumnya pasangan suami istri ini bisa
memperoleh kebahagiaan dan kehidupan yang menyenangkan, itu terjadi pada awal
pernikahan. Setelah lewat waktu, perkawinan yang semula manis akhirnya terasa
sangat pahit. Namun jika membiasakan diri untuk meningkatkan kegiatan amal
kebajikan, maka banyak kesulitan yang bisa dihindari dan kehidupan rumah tangga
mereka pun lumayan rukun, tidak terlalu diwarnai oleh pertengkaran dan salah
paham.
SEMAKIN meningkatkan kegiatan amal dan selalu mendekatkan diri pada Tuhan memungkinkan keluarga ini bisa tetap tentram sampai usia lanjut. Jika suami tanah berusaha untuk meningkatkan kesabaran dan perilaku yang lebih arif bijaksana memperlakukan istrinya akan banyak membantu pendekatan suatu kerja sama yang baik, merupakan kunci keberhasilan dalam membina rumah tangga yang tentram.
MEMANG pasangan suami istri ini memiliki beberapa orang anaknya kelak setelah dewasa akan mendukung dan merawat kedua orang tuanya dengan sebaik-baiknya. Hokki mereka cukup baik. Jika berhasil membina jodoh mereka tetap terikat baik oleh perkawinan yang tenang, jauh dari gejolak pertengkaran maupun permasalahan yang ruwet.
Suami (Logam) dan Istri (Kayu)
JODOH dengan formasi seperti ini tidak serasi, karena huruf emas berada di atas, sedangkan huruf kayu berada di bawah, berarti emas menguasai kayu. Dengan demikian, maknanya bahwa emas dan kayu tidak saling menunjang. Emas di sini juga berarti logam yang bisa berubah menjadi senjata tajam yang memotong kayu. Istri kayu selalu hidup dengan hati yang tidak tenang, terlelbih lagi harus selalu mengalah dalam segala hal.
SEMASA usia muda penuh dengan ambisi dan keyakinan bahwa apa yang diinginkan akan dapat dilaksanakan dan diperoleh dengan hasil yang sangat menguntungkan. Namun cukup banyak tenaga yang terkuras berlebihan, apa pun dikorbankan untuk keberhasilan yang diinginkan, namun hasilnya sangat terbatas sekali, tidak seperti yang diharapkan.
NAMUN, di saat usia muda memperjuangkan peruntungan dengan gigih
juga bukan hal yang keliru, sebab di saat usia lanjut baru memperoleh sukses
untuk bisnis/karirnya. Tanpa ada perjuangan yang gigih seperti itu, kemungkinan
besar di hari tuanya justru tidak memiliki sesuatu apa pun yang cukup berharga.
JUMLAH anak hanya tiga, tidak akan lebih dari itu. Namun di hari tua lebih sering diserang oleh penyakit yang sulit disembuhkan, karenanya selama bersembahyang dan beramal ibadah dilakukan dengan sungguh-sungguh agar terbebas dari penderitaan hari tua. Hokki cukup baik, selama tidak diperalat keserakahan, maka hidupnya cukup tenang dan tidak perlu khawatir akan kondisi keuangan.
Suami (Logam) dan Istri (Api)
JODOH yang berpengaruh buruk karena dikuasai keangkuhan dan kecongkakan ingin berkuasa. Jika emas dimasukkan ke dalam api, maka akan mencair. Dan karena memang istri api lebih kuat dari suami logam, maka tidak heran tidak istri api selalu bertindak sekehendak hati, seakan-akan hanya dia seorang yang sangat berkuasa di rumahnya, peranan suaminya tidak dianggap.
DI SINI, suami menjadi bernasib nahas dan apa yang dicita-citakan tak mungkin
tercapai, kegagalan demi kegagalan diperoleh, sedangkan sukses masih tak tampak
juga. Dari hari ke hari karena tidak ada sukses yang dibuat oleh si suami, maka
istri semakin meremehkan dan melecehkan peranan suaminya, bertindak semakin
sekehendak hati.
KEANGKUHAN dan kesombongannya sebagai orang yang paling berkuasa di rumah tersebut, padahal dirinya telah “memangkas habis semua kemampuan suaminya, sama artinya dirinya pun tidak memperoleh keuntungan apa-apa”, lain halnya jika memang dia menunjang dan memberi dorongan kepada si suami, paling tidak masih ada keberuntungan yang dapat dilakukan oleh suaminya.
BAGI suami logam mendapatkan jodoh istri api, seumur hidup merasakan penderitaan sampai tidak berkesudahan, dan rezeki yang cukup besar tetap sulit diperolehnya, membuat kehidupan rumah tangganya dalam keadaan kesederhanaan. Memang memiliki anak lelaki, namun kecerdasan anak tersebut tidak terlalu berarti apa-apa. Sebaliknya yang dia lakukan adalah meningkatkan kegiatan bersembahyang agar ancaman bencana apa pun tidak sampai menimpa diri dan keluarganya.
HOKKI pasangan suami istri ini seburuk pengaruh jodoh mereka, jangan berhara sesuatu yang berada di luar kemampuan diri, karena hanya kekecewaan dan sesal yang diperoleh.
Suami (Logam) dan Istri (Tanah)
JODOH dari pasangan suami istri ini bukanlah keadaan yang
saling bertentangan, namun justru dukungan yang ada. Jika emas tetap terpendam
di dalam tanah, tak juga terlepas apa yang bisa dilakukan oleh emas? Demikian
juga halnya dengan suami emas, apa yang bisa dilakukan jika istri berusaha
menguasainya, meremehkan dan juga tidak pernah menghormatinya, sehingga tidak
ada sesuatu apa pun yang bisa dilakukan, untuk membuktikan berbagai gagasan
yang diyakininya bisa mendatangkan sukses cukup besar. Kepala rumah tangga
umumnya suami, tetapi rumah tangga dari pasangan ini justru istri unsur tanah
muncul sebagai kepala rumah tangga.
DENGAN kondisi seperti itu, maka hokki keluarga ini juga jadi ruwet penuh dengan berbagai kerumitan dan seringkali tenggelam dalam kesulitan keuangan yang cukup serius. Keadaan rumah tangga ini akan selamanya demikian, selama pihak istri masih belum mau merubah watak dan tabiatnya yang negatif dan berusaha untuk menghargai suaminya, walaupun hanya sedikit.
NAMUN, memang nasib pria emas yang menikah dengan wanita tanah menjadi apes, jodoh mereka terlalu tebal dan kuat, sehingga walaupun keadaan mereka sangat menyedihkan, tetap saja mereka tidak terpisahkan oleh perceraian, membuat penderitaan rumah tangga itu berkepanjangan. Jika pihak istri dapat menginstropeksi diri dengan baik, cukup banyak membantu untuk mengatasi kesulitan yang dialami rumah tangga mereka. Perkawinan mereka memang menghasilkan beberapa orang anak, namun orang lain hanya bisa membantu mendoakan semoga anak-anak menjadi anak mampu berbakti ke orang tua.
Suami (Logam) dan Istri (Logam)
JODOH dari pasangan unsur ini, sungguh merupakan pasangan
suami istri yang tidak bisa memanfaatkan berbagai kesempatan baik untuk bisa
hidup senang dan tentram, tanpa perlu menampilkan kecongkakan dan keangkuhannya.
Jika emas dibenturkan dengan emas maka akan menimbulkan percikan api yang
membakar habis rezeki mereka. Entah disadari atau tidak disadari, baik suami
ataupun istri unsur emas ini tidak pernah mau mengalah, mereka selalu bersaing
habis-habisan dan sama-sama keras kepala, tidak pernah mau mawas diri.
KEADAAN negatif seperti ini jika berlangsung berkepanjangan, kehidupan suami istri ini akan semakin menderita dan tertekan dalam kemiskinan. Di waktu awal pernikahan, semua berlangsung bergitu manis dan saling mencintai, namun akhirnya berubah menjadi saling membenci, yang semakin lama semakin tumbuh semakin besar, sehingga hubungan mereka sungguh-sungguh mengalami banyak kesulitan, untuk menjadi sahabat saja pun menjadi sangat sulit, karena saling menatap bagaikan melihat musuh besar masing-masing. Jika keadaan sudah memuncak pada kepedihan dan penderitaan, maka yang terkalahkan adalah istri emas.
BANYAK orang menyindirnya dengan kata-kata "lebih banyak masuk kamar untuk semedi", maksudnya adalah jadi lebih banyak mengurung diri di kamar, tidak senang bergaul dan mengucilkan diri sendiri dalam penderitaan. Tidak lagi memiliki gairah hidup, sehingga tiga anak tumbuh tanpa bimbingan penuh dari suami dan istri unsur emas.
Suami (Logam) dan Istri (Air)
JODOH yang sangat ideal dan harmonis, pasangan suami istri selalu rukun dan dapat menikmati kehidupan pernikahan yang tenang dan tentram, memperoleh kebahagiaan sejati. Jodoh yang tebal dan kuat, membuat rezeki menjadi besar dan mengalir lancar menyenangkan. Pasangan suami istri saling bergandengan tangan melangkah meraih kebahagiaan sukses terhadap bisnis/karirnya, yang membuat mereka berada dalam posisi cukup terhormat di tengah masyarakat luas. Hampir tidak pernah terjadi salah paham maupun pertengkaran di antara mereka, karena prinsip hidup mereka alangkah bijaksananya kalau lidah digerakkan untuk hal yang bermanfaat dan bisa memberikan berbagai sukses dalam hidup ini, dibandingkan lidah bergoyang hanya untuk saling mengumpat dan memakin teman hidup, yang hanya akan menyebabkan nasib sial dan apes.
LOGAM memang tersimpan di perut bumi, yaitu tanah yang jelas mengandung air. Seperti air itulah rezeki pasangan suami istri ini hamper mengalir terus-menerus tidak berhenti. Ditambah dengan amal ibadah yang semakin ditingkatkan, sehingga kehidupan keluarga ini semakin baik. Mereka saling percaya satu sama lain, selalu berbuat segala hal dengan belas kasih dan penuh ketulusan dalam menolong siapa saja yang memang membutuhkan bantuan mereka. Lazim mereka panjang umur, melihat anak cucu tumbuh dan menikah. Hokki pasangan ini sangat baik, berbagai sukses gemilang bisa mereka capai. Semakin tebal jodoh mereka, semakin tebal rezeki mereka.
Suami (Air) dan Istri (Kayu)
JODOH yang kuat dan mulus penuh kasih sayang merupakan lambang kekuatan unsur kayu yang memang selalu membutuhkan siraman air. Suami air tentu akan membahagiakan istrinya yang berunsur kayu. Peruntungan mereka sangat menyenangkan harta dan permata selalu berlimpah berdatangan, membuat pasangan suami istri semakin kaya dan semakin makmur, bahkan kerukunan mereka membuat kehidupan terasa semakin menyenangkan.
YANG terpenting jangan muncul
ambisi yang berlebihan, juga jangan lupa sekali-kali melaksanakan pekerjaan
yang melanggar hukum, maka segalanya akan menjadi bahagia. Dengan meningkatkan
amal kebajikan dan ibadah, maka pertentangan terkuat untuk mempertahankan
kebahagiaan yang telah ada agar tidak sirna.
JIKA memiliki anak maka biasanya berjumlah ganjil, 3 atau 5 anak. Tubuh memiliki kesehatan yang prima dan panjang usia, tidak ada permasalahan yang serius, semua lancar dan menjelasng usia tua mereka hidup lebih tenang dikelilingi anak cucu. Hokki pasangan suami istri ini jelas sangat germerlapan bahagia, lancar dan setiap tahun tambah usia tambah harta dan kekayaannya. Dengan jodoh yang manis dan keluarga yang rukun maka hokki mereka pun menjadi lancar dan sangat menyenangkan.
Suami (Air) dan Istri (Api)
JODOH yang penuh kemelut dan berbagai problema yang sangat
ruwet, sulit untuk diselesaikan. Sejak dulu sampai sekarang, Air dan Api tidak
bisa disatukan, jika memang dipaksakan, maka hanya akan memicu muncul berbagai
kesulitan dan musibah membawa penderitaan yang tak berkesudahan. Jangan
berpikir lagi tentang keharmonisan dan kebahagiaan sebuah keluarga pada diri
pasangan suami-istri ini, karena yang berpengaruh baik, tidak akan menjadi
kenyataan, justru pengaruh buruk yang akan bermunculan tidak hentinya mengisi
keluarga ini. Tentu saja pernikahan yang hanya satu atau dua tahun bukanlah
sesuatu yang diharapkan, tapi yang terjadi justru beberapa orang anak berlutut
sujud memohon kepada Tuhan untuk kesehatan, sebab orang tua mereka dari tahun
ke tahun kesehatan orang tua sangat terganggu, yang menguras harta mereka,
sehingga menjadi melarat dan sering kali terlibat kesulitan keuangan. Hokki
mereka buram dan tidak ada sesuatu yang berarti yang bisa diraih dalam
memperoleh harta dan uang, karena apa yang dilakukan sebagian besar mengalami
kegagalan. Jika rumah tangga dengan kondisi seperti ini terpaksa berlangsung
terus, maka penderitaan akan membengkak semakin besar serta mereka pun akan
merana sekali dalam berbagai kesedihan yang bermunculan tidak ada hentinya sampai
usia tua. Hokkie mereka, gelap dan jelek sekali.
Suami (Air) dan Istri (Tanah)
JODOH yang berpengaruh tidak cocok (ciong) selalu
menimbulkan berbagai kesulitan dan permasalahan bagi pasangan suami istri.
Sudah mengetahui dengan jelas kondisi ciong tersebut, namun masih tetap ingin
memaksakan diri untuk mempertahankan perkawinan mereka, dari hari ke hari hidup
mereka menderita, akhirnya rebah di perbaringan tak ada yang bisa dilakukan.
Teman hidup hanya bekerja banting tulang sekedar memperoleh uang kecil dalam
genggaman tangan, nasib yang terlalu buruk harus mereka terima, dengan
kata-kata “sudah takdir” sekedar untuk menghibur hati yang hidup dalam
kemiskinan dan penderitaan.
MEMILIKI tiga sampai empat orang anak, namun mereka hanya hadir untuk ikut merasakan deraan penderitaan kedua orangtuanya, di mana anak-anak tersebut pun harus menjalani hidup penuh derita. Setelah dewasa, kelak hidup mereka tidak terlalu menggembirakan, karena pendidikan yang mereka terima selama ini sangat terbatas sekali. Hokki pasangan ini benar-benar buruk sekali, karena tidak ada kesempatan memiliki uang untuk ditabung, selalu diperoleh hanya untuk hidup hari ke hari, itupun dengan keadaan yang sangat sederhana.
Suami (Air) dan Istri (Logam)
JODOH yang berpengaruh baik bagaikan emas yang germerlapan
jika dilihat dari permukaan air, karena apa yang mereka inginkan selalu bisa
diperoleh dan masih dalam batas-batas kemampuan yang mereka miliki. Hidup
gembira penuh dengan semangat hidup, menjadi panutan di lingkungan sebagai pasangan
suami istri terhormat, banyak melakukan perbuatan sosial dalam meningkatkan
kegiatan amal kebajikan menolong orang-orang yang butuh bantuannya. Tidak ada
cacat cela pada pasangan suami istri ini, sikap maupun biacaranya semua
baik-baik saja.
KARENA berulangkali berhasil merampungkan berbagai pekerjaan dengan skala besar, maka tidak heran dalam waktu singkat mereka menjadi kaya dan makmur, berada di puncak sukses. Anak-anak memiliki masa depan yang baik, karena mendapatkan pendidikan yang memadai. Hari tua mereka tetap rukun dan tentram, bahagia dan menyenangkan.
Suami (Air) dan Istri (Air)
JODOH yang berpengaruh sebagai serasi dan selaras, demikian pula halnya dengan air, jika masih dalam tingkat kebutuhan untuk jumlah yang selaras, maka akan membawa kebahagiaan untuk pasangan suami istri. Namun dua air digabung menjadi satu, jika berlebihan menjadi gelombang yang luar biasa tingginya, tak ada kapal yang bisa melaju dengan selamat.
TERLEBIH lagi jika ditambah dengan ambisi berlebihan, maka akan membuat rumah tangga mereka menjadi tidak bahagia, perkawinan mereka menjadi ruwet, sulit untuk duduk berdua guna berdialog memulihkan kerukunan mereka. Baik suami atau pun istri sama-sama cerdas, namun jika melaksanakan setiap pekerjaan setengah jalan, akhirnya perkawinan mereka pun hanya bisa dipertahankan setengah jalan, yaitu terpuruk dalam perceraian.
BEBERAPA orang anak tidak sempat untuk dididik
dengan baik, setelah kanak-kanak dewasa, hanya sesal dan serapah yang
terdengar, karena anak-anak itu menyesal ayah dan ibu mereka harus hidup penuh
penderitaan. Hokki suami istri ini tidak adanya kesepakatan untuk bersama-sama
mengatur rumah tangga mereka, akhirnya perekonomian mereka pun hancur babak
belur, sehingga sering terlibat kesulitan keuangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar